-->

Sejarah Museum Geologi Bandung

Sejarah Museum Geologi Bandung
Jika Anda tengah jalan-jalan ke kota Bandung singgah dulu ke Museum Geologi yang terdapat di jalan Diponegoro ini. Di sana Anda bakal memperoleh wawasan baru perihal situasi bumi yang tengah kita tinggali. Museum Geologi Bandung jadi satu diantara maksud wisata yang ada di kota kembang. Pengunjungnya tidak cuma dari masyarkat kota bandung bahkan dari luar kota, kebanyakan pelajar serta mahasiswa. Banyak sekolah-sekolah, baik di Bandung ataupun luar kota Bandung yang jadikan Museum Geologi untuk maksud study tur.

Museum Geologi mempunyai banyak koleksi yang terkait dengan bumi seperti beragam jenis batuan dan mineral yang datang dari beragam daerah di Indonesia. Tak hanya sebagian koleksi yang terkait dengan bumi, museum ini dapat mempunyai sebagian koleksi benda-benda histori seperti fosil manusia purba sampai fosil binatang yang hidup sebagian ribu tahun yang lalu

Museum Geogoli Bandung terdiri atas dua lantai di mana masing-masing lantai dibagi jadi bagian-bagian sesuai sama dengan barang koleksi. Lantai bawah Museum Geologi terdiri atas tiga sisi yaitu area tujuan tengah, area sayap barat dan area sayap timur. Dibagian tengah anda bakal merasakan peta geografi Indonesia dalam wujud relief dan layar-lebar yang menayangkan aktivitas geologi dalam wujud animasi.

Riwayat Museum Geologi Bandung

Masa Penjajahan Belanda Keberadaan Museum Geologi berkaitan erat dengan sejarah penyelidikan geologi dan tambang di wilayah Nusantara yang dimulai sejak pertengahan abad ke-17 oleh para ahli Eropa. Setelah Eropa mengalami revolusi industri pada pertengahan abad ke-18, Eropa sangat membutuhkan bahan tambang sebagai bahan dasar industri. Pemerintah Belanda sadar akan pentingnya penguasaan bahan galian di wilayah Nusantara. Melalui hal ini, diharapkan perkembangan industri di Negeri Belanda dapat ditunjang. Maka, pada tahun 1850, dibentuklah Dienst van het Mijnwezen. Kelembagaan ini berganti nama jadi Dienst van den Mijnbouw pada tahun 1922, yang bertugas melakukan penyelidikan geologi serta sumberdaya mineral.

Hasil penyelidikan yang berupa contoh-contoh batuan, mineral, fosil, laporan dan peta memerlukan tempat untuk penganalisaan dan penyimpanan,sehingga pada tahun 1928 Dienst van den Mijnbouw membangun gedung di Rembrandt Straat Bandung. Gedung tersebut pada awalnya bernama Geologisch Laboratorium yang kemudian juga disebut Geologisch Museum.

Gedung Geologisch Laboratorium dirancang dengan gaya Art Deco oleh arsitek Ir. Menalda van Schouwenburg, dan dibangun selama 11 bulan dengan 300 pekerja serta menghabiskan dana sebesar 400 Gulden. Pembangunannya dimulai pada pertengahan tahun 1928 dan diresmikan pada tanggal 16 Mei 1929.
Peresmian tersebut bertepatan dengan penyelenggaraan Kongres Ilmu Pengetahuan Pasifik ke-4 (Fourth Pacific Science Congress) yang diselenggarakan di Bandung pada tanggal 18-24 Mei 1929. 

Museum Geologi ini didirikan pada tanggal 16 Mei 1928. Museum ini telah direnovasi dengan dana bantuan dari JICA (Japan International Cooperation Agency). Setelah mengalami renovasi, Museum Geologi dibuka kembali dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Megawati Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus 2000. Sebagai salah satu monumen bersejarah, museum berada di bawah perlindungan pemerintah dan merupakan peninggalan nasional. Dalam Museum ini, tersimpan dan dikelola materi-materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral. Kesemuanya itu dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia sejak 1850.
Tag : Pendidikan
0 Comments for "Sejarah Museum Geologi Bandung"

Back To Top