Minggu, 05 Juli 2015
Teropong adalah suatu alat yang dipakai untuk mengamati benda
benda yang jauh. Teropong sendiri mempunyai beragam type. Teropong bumi
umum dipakai untuk lihat benda benda yang jauh ada di permukaan bumi.
Ada lagi teropong prisma yang fungsinya nyaris sama juga dengan teropong
bumi, teropong ini lah yang paling kerap kita temui. Tak hanya ke-2
type teropong itu ada juga teropong bintang yang dipakai untuk mengamati
benda benda luar angkasa seperti bintang, bulan, komet, meteor dan lain
sebagainya. Tak hanya type type teropong itu saja, terdapat banyak type
teropong seperti teropong radio serta teropong cermin.
Tahukah Anda teropong bintang yang ada di indonesia dan paling terkenal ? Kalian pasti sudah mengetahuinya. Betul sekali jawabanya Observatorium Bosscha. Teropong Bintang Observatorium Bosscha merupakan salah satu tempat peneropongan bintang tertua di Indonesia. Observatorium Bosscha (dahulu bernama Bosscha Sterrenwacht) dibangun oleh Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) atau Perhimpunan Bintang Hindia Belanda. Observatorium Bosscha berlokasi di Lembang, Jawa Barat, sekitar 15 km di bagian utara Kota Bandung dengan koordinat geografis 107° 36' Bujur Timur dan 6° 49' Lintang Selatan. Tempat ini berdiri di atas tanah seluas 6 hektare, dan berada pada ketinggian 1310 meter di atas permukaan laut atau pada ketinggian 630 m dari dataran tinggi Bandung. Kode observatorium Persatuan Astronomi Internasional untuk observatorium Bosscha adalah 299. Tahun 2004, Observatorium Bosscha dinyatakan sebagai Benda Cagar Budaya oleh Pemerintah. Karena itu keberadaan Observatorium Bosscha dilindungi oleh UU Nomor 2/1992 tentang Benda Cagar Budaya. Selanjutnya, tahun 2008, Pemerintah menetapkan Observatorium Bosscha sebagai salah satu Objek Vital nasional yang harus diamankan.
Sejarah Observatorium Bosscha (Teropong Bintang Bosscha)
Teropong bintang bosscha di buat pada Awal era 20 atas ide Joan George Gijsbertus Voute serta support sahabatnya Karel Albert Rudolf Bosscha serta Rudolf Albert Kerkhoven. Pada saat itu teropong bintang cuma terkosentrasi di Belahan utara bumi terlebih di Eropa serta Amerika teimur. Hingga Pembuatan teropong bintang di belahan selatan bumi dibutuhkan untuk kepentingan riset astronomi.
Pada th. 1921 Karel Albert Rudolf Bosscha atau Bosscha membayar suatu teleskop dari Jerman yang berkwalitas baik dengan harga yang murah lantaran jatuhnya nilai mata duit jerman. Teleskop itu mempunyai diameter 60 cm dengan panjang konsentrasi 10 mtr. Kontruksi bangunan observatorium ini diawali th. 1923 serta mulai dipakai pada th. 1925 untuk penilaian. Saat yang dibutuhkan untuk lakukan bikin serta mengantarkan lensa membutuhkan saat tujuh tahun, memang cukup lama. Untuk lakukan kalibrasi teleskopnya saja membutuhkan saat 2 tahun. Waktu perang dunia ke II aktivitas obsevatorium dihentikan serta bisa di buka kembali sesudah perang selesai. Perang dunia ke II mengakibatkan tempat ini rusak serta mesti di renovasi lagi. Sampai pada akhirnya Observatorium ini diserahkan pada pemerintah RI pada tanggal 17 Oktober 1951 serta jadi sisi dari ITB. Dari waktu itu juga tempat ini jadikan untuk instansi riset serta pendidikan resmi Astronomi Indonesia.
Untuk penghargaan atas layanan Albert Rudolf Bosscha yang sudah menolong pembangunan observatorium maka namanya jadikan untuk nama observatorium. Hingga teropong bintang disini dinamai Teropong bintang bosscha.
Tag :
Pendidikan
0 Comments for "Teropong Bintang Observatorium Bosscha Lembang Bandung"